Anggota tubuh yang kanan biasanya dianggap lebih mulya dari anggota tubuh yang kiri. Dalam Kristen, kita mengenal ungkapan “Jika ditampar pipi kirimu, maka berikanlah pipi kananmu.” Hal ini jelas diamalkan oleh Rasulullah SAW. Ketika beliau disakiti, beliau malah memberikan hal yang lebih baik dan bukannya membalas dengan yang setimpal. Padahal, membalas dengan yang setimpal itu dibolehkan. Namun dalam Al-Qur`an, memberikan maaf adalah pilihan mulya yang juga ditawarkan. Ketika diberikan dua pilihan, antara membalas atau memberi maaf, Rasulullah bukan hanya memberi maaf, tetapi juga melakukan hal yang lebih baik.
Pernah juga Nabi menjenguk non-Muslim yang sering meludahinya. Nabi bahkan menyuapi orang Yahudi buta yang sering mengumpat Nabi sambil duduk di pinggir jalan. Nabi menyuapinya sambil mendengarkan umpatan dan sumpah serapah orang buta itu terhadap beliau.
Perilaku seperti ini terus diwarisi oleh para ulama-ulama shalih yang sanad ilmu mereka bersambung kepada Rasulullah SAW. Begitulah da’wah lembut yang menjadi manhaj guru mulya, Al-Musnid Al-Habib Umar bin Muhammad Al-Hafizh. Akhlaq demikian itu pula yang mewujud pada diri Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Akhlaq demikian itu, kian hari kian mewarnai jiwa para murid beliau. Perubahan itu saya rasakan sendiri, dan sangat terlihat pada diri seorang sahabat saya yang sampai saat ini belum pernah saya kenali wajahnya. Sangat terlihat dari tulisan-tulisan sahabat saya itu yang biasanya sangat-sangat keras dan serampangan, kini kian melunak dan santun, namun tetap berlandaskan kebenaran.
Melalui tulisan ini, kami mengajak segenap kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama mereka yang berafiliasi dalam Majelis Rasulullah, agar terus menenangkan diri dalam menghadapi fitnah-fitnah yang dilancarkan kelompok-kelompok di luar ASWAJA dan di luar Islam.
Telah sampai kepada kami berita tentang akun facebook yang melancarkan fitnah terhadap ASWAJA dengan menggunakan profil Majelis Rasulullah, Habib Munzir dan Habib Umar al-Hafizh. Telah sampai juga kepada kami berita tentang blog yang mengarahkan orang lain kepada kesimpulan sempit blogger tersebut tentang Majelis Rasulullah dan Habib Munzir.
Aku katakan kepada diriku dan kalian, “Bersabarlah! Tabahlah! Dan teguhkan dirimu!” Karena tak lama lagi, janji Nabi Muhammad akan terlaksana, futuh Jakarta telah dekat masanya. Bersabarlah hingga kita berjumpa dengan Nabi Muhammad di haudh!
Gunakan energi dan waktu kita untuk perbaikan! Jangan buang percuma untuk menanggapi orang-orang yang masih terlena dalam pemahaman mereka yang sempit dan gelap! Mari tunjukkan ajaran ASWAJA yang sebenarnya. Dengan sendirinya, hal itu akan menjawab kekeliruan pemahaman mereka. Terus pelajari ilmu agama yang diwariskan dari generasi ulama shalih ke generasi ulama shalih, yaitu para ulama yang bersambung sanad ilmunya kepada Rasulullah secara shahih.
Jika mereka menghabiskan waktu, tenaga dan fikiran untuk membelokkan pemahaman ummat, maka berikan waktu, tenaga dan fikiran kita untuk meluruskan pemahaman mereka dan ummat dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana ajaran ASWAJA sesungguhnya.
Semoga Allah menuangkan kesabaran kepadaku dan kalian, yaitu kesabaran yang sempurna. Aamiin.
DIarsipkan di bawah: Fikrah
http://artikelislami.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar